MARI KITA HIJAUKAN DENGAN HUTAN BUMI WIRALODRA DEMI MENCEGAH GLOBAL WARMING (PEMANASAN GLOBAL)

Rabu, 09 Juni 2010

Hari Ini, Sepeda Lawas Ikut Pawai ADIPURA 2010

Hari Ini, Sepeda Lawas Ikut Pawai ADIPURA 2010

INDRAMAYU – Hari ini, Rabu (9/6) pagi, Pawai Adipura 2010 Kabupaten Indramayu digelar. Sekitar ratusan pecinta sepeda lawas (kuno) yang tergabung organisasi Pedal (Pecinta Sepeda Lawas) Indramayu, sejak pagi mereka sudah berkumpul di halaman Pendopo Pemerintah Kabupaten Indramayu. Konon, mereka ingin berpartisipasi untuk memeriahkan acara iring-iringan mengarak Piala Adipura 2010 yang baru saja diterima Bupati Indramayu, Dr. H. Irianto MS Syafiuddin (Yance) pada Selasa (8/6) siang di Istana Negara, Jakarta dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Drs. H. Yayan Mulyantoro MM terlihat ikut mengawal keberangkatan pawai Adipura 2010 berkeliling wilayah Kabupaten Indramayu bersama sejumlah pejabat penting lainnya.

Ada juga Heri Helman, Kepala Dinas Kebersihan dan pertamanan Kabupaten Indramayu yang sejak dulu mencintai sepeda kuno bersama sejumlah pejabat lainnya, dan juga Ormas pemuda tutur menyemarakan pawai Adipura. Kemeriahan itu, tampaknya sebagai tumpahan karena Kabupaten Indramayu berhasil menyabet penghargaan sebagai kota terbersih di Indonesia untuk ke sekian kalinya.

Bupati Indramayu, Dr. H. Irianto MS Syafiuddin mengatakan, seluruh lapisan masyarakat Indramayu harus ikut bertanggung jawab terhadap kebersihan daerahnya. “Mari kita jaga kebersihan lingkungan masing-masing. Pertahankan gelar sebagai kota terbersih untuk selama-lamanya,” katanya. (Satim)*** Foto-foto :Dok. Satim

Jumat, 04 Juni 2010

Semarak Hari Ulang Tahun Penggemar Sepeda Lawas (Pedal) Indramayu


ONTHELIS: Ribuan onthelis yang tergabung dalam beragam komunitas dari berbagai daerah di tanah air turut menyemarakan syukuran tiga tahun Pedal. Tampak gambar Bupati Indramayu DR. H. Irianto MS Syafiuddin dan istri Hj.Anna Sophanah, Ketua DPRD Kab.Indramayu Drs. H. Rozak Muslim dan ribuan onthelis lainnya mengikuti ngontel touring, Minggu (30/5). (Pelita/ck-103)*** Foto-foto : Saprorudin/Satim

Semarakkan Tiga Tahun Pedal

Ribuan Onthelis Ngontel Touring di Kota Mangga

Indramayu, Pelita

Menyemarakan syukuran tiga tahun Penggemar Sepeda Lawas (Pedal) Indramayu sekaligus memperingati 102 tahun Kebangkitan Nasional, Kebangkitan Onthel Nasional, ribuan onthelis daerah dan nasional yang tergabung dalam beragam komunitasnya dari berbagai daerah di tanah air seperti Komunitas Onthel Batavia (Koba) Jakarta, Paguyuban Onthel Djokjakarta (Pojok) Jogjakarta, Bersama Komunitas Onthel Karawang(Berko) Karawang, (PSHG) Garut, dan komunitas lainnya kumpul bareng di Wisma Haji Kab.Indramayu selama dua hari Sabtu – Minggu (29 – 30/5). Demikian dikatakan Ketua Panitia Drs. H.Yayan Mulyantoro MM.

Menurutnya, agenda yang di kemas dalam rangkaian HUT Pedal ke-3 ini, diantaranya ngontel ke pendopo kabupaten untuk anjangsana dengan Bupati Indramayu Dr. H. Irianto MS Syafiuddin, dilanjutkan dengan tukar menukar cinderamata dan pada pagi harinya (Minggu 30/5), ngontel touring ke situs Mbah Wiralodra, ke pantai Balongan dan balik lagi ke Wisma Haji. “Saat touring peserta diwajibkan menggunakan sepeda tua / onthel tua beragam merek dan berkostum pakaian tempo dulu / batik / baju adat,” kata Kadis Perkebunan dan kehutanan Kab.Indramayu ini.

Ketua Pedal Indramayu H. Muchamad mengatakan untuk mempererat tali silaturrahmi sesama onthelis, maka dalam rangkaian syukuran Pedal ke – 3 ini pihaknya sengaja mengundang onthelis dari berbagai daerah di tanah air untuk ngontel touring di Kota Mangga mulai dari Wisma Haji ke situs Mbah Wiralodra dilajutkan ke pantai Balongan dan balik lagi ke Wisma Haji.

Yang pasti kata Muchamad melalui Kebangkitan Onthel Nasional pihaknya menjawab tantangan pengurangan emisi gas buang. (ck-103)*** Foto-foto : Saprorudin/Satim

Program “Green Belt” dengan Menggalakkan Sahabat Mangrove

Drs. H. Yayan Mulyantoro MM

Program “Green Belt” dengan

Menggalakkan Sahabat Mangrove

INDRAMAYU – “Global Warming” (Pemanasan Global) telah menghantui penduduk di sulurh dunia. Satu-satunya negara penyangga untuk menjejukkan dan menghijaukan alam di dunia ini, adalah negara berkembang seperti Indonesia. Negara-negara maju banyak bergantung pada Indonesia dalam hal penghijauan alam, karena wilayah dan kondisi alamnya yang masih memungkinkan untuk dibuat “teduh”.

“Namun tantangan terberat saat ini, adalah membangun kesadaran masyarakat untuk ikut andil dalam berbagai kegiatan penghijauan demi keselamatan lingkungannya masing-masing. Ini yang perlu dipompa terus, sehingga masyarakat ikut rasa memiliki dalam rangka keselamatan hidupnya saat ini, dan juga kehidupan mendatang demi alam dan lingkungan yang rindang,” kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Drs. H. Yayan Mulyantoro MM, di kantornya, Rabu (2/6) siang.

Menurutnya, program kehutanan dan perkebunan di Kabupaten Indramayu masih seabrek yang perlu disosialisasikan kepada masyarakat. Selain upaya-upaya pembenahan hutan darat, juga menggalakan rehabilitasi pantai-pantai di sepanjang Pantura Indramayu. Salah satunya, dengan program Demplot Penanaman Hutan Mangrove Pola “Green Belt”.

“Kami mencoba untuk merangkul semua pihak, seperti masyarakat, perusahaan umum, perbankan, perguruan tinggi, PLN, Pertamina dan lain-lain untuk ikut peduli dan bersatu-padu untuk kesuksesan program Green Belt tersebut. Harapan kami, jika di kemudian hari sudah tidak menjabat Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Indramayu ini, maka pengganti saya nantinya bisa meneruskan program yang telah direstui Bupati dan DPRD Indramayu itu,” tutur mantan Kepala Dinas Ketenteraman dan Ketertiban Kota Mangga Indramayu itu.

Menanam pohon, tampaknya bukan seperti mencolek sambal, namun butuh bertahun-tahun jaika ingin dinikmati hasil kerindangannya. Sehingga Yayan Mulyantoro menggebu-gebu dengan program penyelamatan lingkungan dengan penghijauan dari sekarang, dengan harapan, masyarakat bisa merasakan manfaatnya pada beberapa tahun mendatang.

Yayan sempat berkhayal, jika Kabupaten Indramayu hijau dengan tingkat kesuburan dan prosentase hutannya sesuai dengan prioritas aturan dengan tata ruang dan Undang-Undang Lingkungan, maka daerah Indramayu setidaknya mampu mereduksi persentase pemanasan global, khususnya di lingkup Kabupaten Indramayu, dan Indonesia pada umumnya.

Data yang diperoleh dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Indramayu, Jumat (4/6) menyebutkan, program demplot penanaman hutan mangrove pola green belt tersebut akan menjangkau 1.310 hektar kawasan yang berpotensi untuk dihijaukan yang meliputi 35 desa di sepanjang pantai Pantura Indramayu. Dari luas kawasan hutan seperti itu, akan menghabiskan sekitar 6.500.000 batang mangrove.

Kabid Perlindungan Rehabilitasi Konservasi Lahan (PRKL) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Indramayu, Ir. Slachudin MM menambahkan, jangka waktu program Green belt itu jika mau sukses, harus didukung oleh semua pihak. “Jika dihitung dari sekarang, maka akan bisa dinikmati dan dirasakan manfaatnya paling tidak sekitar 25 tahun mendatang. Jadi mau kapan lagi untuk berbuat demi keselamatan hidup di bumi, kalau tidak dimulai dari sekarang ?,” ujarnya. (Satim)***

 

My Blog List

Site Info

free counters

Followers