Presiden: Tinjau Ulang Peraih Adipura
Ratusan peserta Hari Menanam Pohon Indonesia menanam pohon di area resapan Waduk Ir H Djuanda di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (28/11). Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengklaim, hingga akhir Oktober 2010, lebih dari 610 juta pohon telah ditanam pada sejumlah program penanaman. (Kompas/Mukhamad Kurniawan)***
PURWAKARTA, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Kementerian Lingkungan Hidup meninjau ulang kota dan kabupaten yang pernah meraih penghargaan Adipura. Jika ternyata gagal mempertahankan kebersihan, selayaknya penghargaan tersebut dicabut.
”Jangan pada saat tim penilai datang, semua dibuat bagus. Seminggu bagus, minggu kedua sudah goyah, bulan kedua sudah kacau-balau. Tidak tepat Adipura diberikan kepada pejabat, kota, atau daerah seperti itu,” kata Presiden pada peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia tahun 2010 di kawasan Waduk Ir H Djuanda di Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (28/11).
Konsekuensi mendapat penghargaan Adipura atau penghargaan lingkungan lain adalah menjaga dan terus memperbaiki kondisi lingkungannya. Presiden menilai masih ada daerah yang belum baik lingkungannya. Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak untuk mewujudkan lingkungan menjadi semakin bersih, sehat, dan rapi.
Pada peringatan ketiga Hari Menanam Pohon Indonesia itu, Presiden, Wakil Presiden Boediono, sejumlah menteri, petinggi partai politik, serta unsur pimpinan daerah menanam pohon di sekitar Tanggul Ubrug. Kawasan itu berada di daerah aliran Sungai Citarum yang mendesak untuk direhabilitasi.
1 miliar pohon
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyebutkan, penanaman pohon pada 28 November 2010 dilakukan secara serentak di kota/kabupaten seluruh Indonesia. Kegiatan ini untuk mendukung gerakan penanaman 1 miliar pohon tahun ini serta program penurunan emisi gas rumah kaca 26 persen pada 2020 mendatang.
Menurut Zulkifli, hingga Oktober 2010, tercatat lebih dari 610 juta pohon telah ditanam. Dengan komitmen pemerintah daerah dan dukungan seluruh lapisan masyarakat, target penanaman 1 miliar pohon diharapkan dapat tercapai.
”Pada kurun 2007-2009, dari target penanaman 400 juta pohon, terealisasi penanaman 447,6 juta pohon di berbagai daerah,” kata Zulkifli.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan serta tiga gubernur lain yang menggelar konferensi jarak jauh dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yakni Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, menyatakan optimistis mencapai target penanaman pohon di daerah masing-masing.
Demi mendukung program tersebut pada tahun-tahun mendatang, menurut Zulkifli, pihaknya akan terus mendorong berdirinya unit pembibitan rakyat serta posko pelayanan bibit di setiap dinas kehutanan kota dan kabupaten di Indonesia. Di beberapa daerah, terutama di lahan kritis yang sulit dijangkau dengan berjalan kaki, penanaman pohon melibatkan TNI Angkatan Udara untuk menebar benih tanaman dari udara.
”Sebagian lagi bekerja sama dengan perguruan tinggi, perusahaan swasta, dan lembaga swadaya masyarakat untuk mendukung penanaman pohon,” kata Zulkifli.
Salah satu kendala yang dihadapi pemerintah daerah, menurut Syahrul, adalah ketika masyarakat menuntut keuntungan ekonomi segera dari gerakan menanam pohon. Oleh karena itu, dia berharap pemerintah pusat turut memikirkan ekonomi warga, antara lain dengan membantu industri kecil pengolah hasil hutan atau memberikan bibit pohon yang pendek umur dan bernilai ekonomis. (mkn)***
Sumber : Kompas, Senin, 29 November 2010 | 03:40 WIB
Ada 7 Komentar Untuk Artikel Ini. Kirim Komentar Anda
- Deni Mariwawo
Senin, 29 November 2010 | 22:02 WIB
tim penilai Adipura yang dilihat lokasi yang bersih2 itupun yang pandu pejabat setempat....
- delfis bintan
Senin, 29 November 2010 | 21:37 WIB
jgn kebersihannya yg di nilai.tapi managemen pengelolan sampah setiap kota tsb yg di nilai.
- Riswan T Tarigan
Senin, 29 November 2010 | 15:35 WIB
Jangan minta melulu Pak, sekali-sekali di printahkan dong.
- eko cahyono
Senin, 29 November 2010 | 15:23 WIB
penilaian "Adipura" memang selayaknya tidak hanya dilakukan dalam "satu" kali penilaian, tetapi juga diharapkan dalam satu tahun. sehingga syarat-syarat untuk mendapatkan "Adipura" dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas, bukan hanya untuk kepentingan segelintir orang. Keterlibatan masyarakat merupakan unsur yang harus terus ditingkatkan, sehingga ada rasa memiliki "lebih", selain itu anggaran dapat lebih "dihemat" untuk alokasi yang lebih baik lagi. Sosialisasi penilaian dan hasil Adipura bisa lebih ditingkatkan. Semoga bisa membuat seluruh wilayah Indonesia nyaman.
- Andika Priyadi
Senin, 29 November 2010 | 14:49 WIB
yu kita menanam pohon , banyak pohon banyak rezeki :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar